Senin, 26 Maret 2012

tips trik Cara Antisipasi Serangan Tomcat

Serangga Tomcat ternyata sudah memasuki wilayah DKI Jakarta. Serangga tersebut pertama kali ditemukan seorang karyawan di dinding gedung kantornya di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan. Kabar ini merebak di berbagai media.



Jangan panik, semoga langkah-langkah di bawah ini bisa membantu mengantisipasi serangan si kumbang penjelajah.

1. Jika menemukan serangga ini, jangan dipencet, agar racun tidak mengenai kulit. Masukkan ke dalam plastik dengan hati-hati, terus buang ke tempat yang aman.

2. Hindari terkena kumbang ini pada kulit terbuka.

3. Usahakan pintu tertutup dan bila ada jendela diberi kasa nyamuk untuk mencegah kumbang ini masuk.

4. Tidur menggunakan kelambu jika memang di daerah Anda sedang banyak masalah ini.

5. Bila serangga banyak sekali, sebaiknya lampu diberi jaring pelindung untuk mencegah kumbang jatuh ke manusia.


 
 

6. Jangan menggosok kulit dan mata bila kumbang ini terkena kulit kita.

7. Bila kumbang ini berada di kulit kita, singkirkan dengan hati-hati, dengan meniup atau menggunakan kertas untuk mengambil kumbang dengan hati-hati.

8. Lakukan inspeksi ke dinding dan langit-langit dekat lampu sebelum tidur. Bila menemuinya, segera dimatikan dengan menyemprotkan racun serangga. Singkirkan dengan tanpa menyentuhnya.

9. Segera beri air mengalir dan sabun pada kulit yang bersentuhan dengan serangga ini.

10. Bersihkan lingkungan rumah, terutama tanaman yang tidak terawat yang ada di sekitar rumah yang bisa menjadi tempat kumbang Paederus.


Serangga Tomcat terbang dengan cara aneh
Ada fakta unik seputar serangga Tomcat, kumbang genus Paederus yang baru-baru ini menyerang warga Surabaya, mengakibatkan warga mengalami dermatitis.

Pakar serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Haris Sutrsino, mengatakan, "Serangga ini sebenarnya terbang dengan cara yang unik. Terbangnya vertikal."

Tak seperti serangga umumnya yang terbang dalam posisi tubuh horisontal, serangga ini terbang dengan tubuh tegak. Alhasil, kepala serangga ini pun menghadap ke atas saat terbang.


http://assets.kompas.com/data/photo/2012/03/20/0157427620X310.jpg 
Serangga Tomcat yang memproduksi racun paederin, menyebabkan dermatitis. 

Menurut Hari, cara terbang serangga yang termasuk dalam ordo Coleoptera ini bisa jadi merupakan akibat dari karakteristik sayap yang dimiliki.

"Biasanya sayap serangga menutupi seluruh bagian tubuh. Tapi sayap serangga ini tidak. Mungkin karena sayap tersebut cara terbang serangga ini berbeda," papar Hari.

Hari mengatakan, kumbang Paederus sebenarnya merupakan serangga yang menguntungkan bagi petani. Paederus adalah predator bagi hama seperti wereng.

Jika serangga ini sampai menyerang manusia, seperti yang terjadi di Surabaya, maka sebenarnya serangga hanya bermaksud melindungi diri. Kemungkinan ada aktivitas manusia yang mengganggu.

Di kawasan perkotaan, serangga jenis ini bisa hidup di kawasan taman kota. Biasnya, serangga ini memakan telur serangga pemakan daun yang terdapat di habitatnya.

Pada masyarakat yang terkena serangan serangga ini, Hari mengimbau agar tak panik. Cukup mencuci dengan air sabun dan melakukan pengobatan, misalnya dengan salep Acyclovir 5 persen.

Selain itu, warga bisa mencegah kehadiran si Tomcat dengan menutup jendela saat hari mulai gelap sebelum mematikan lampu.
Sumber
Sumber

0 komentar:

Posting Komentar