Minggu, 25 Maret 2012

Manusia dan Kebudayaan

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


Manusia

Manusia di dunia ini memegang peranan yang unik , dan dapat dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu kimia, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia. Dalam ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan. Dalam ilmu ekonomi, manusia disebut sebagai homo economicus.
Manusia tidak bisa berdiri sendiri, ingin mempunyai kekuasaan, dan makhluk yang berbudaya.
Ada dua pandangan yang dijadikan acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membentuk manusia :

1. Manusia terdiri dari 4 unsur yang terkait, yaitu :
• Jasad
• Hayat
• Roh, dan
• Nafas

2. Manusia sebagai satu kepribadian, mengandung 3 unsur, yaitu :
• Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak tampak. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian, yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dan dunia luar. Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingtual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung dalam mimpi dan khayalan.
• Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id. Sering disebut sebagai kepribadian eksekutif, karena peranannya dalam menghubungkan energi Id, ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Ego diatur oleh prinsip realitas. Ego sadar akan tuntutan lingkungan luar, dan mengatur tingkah laku sehingga dorongan instingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima.
• Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, dan muncul kira-kira pada umur 5 tahun. Superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri. Baik aspek negatif maupun positif dari standar moral tingkah laku.

Hakekat Manusia
a. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
b. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kesempurnaan manusia terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia.
c. Makhluk biokultural, yaitu makhluk yang hayati dan budayawi.
d. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat serta kemampuan bekerja dan berkarya.

Pengertian Kebudayaan
Jika dikaji dari asal kata, budaya berasal dari bahasa sanskerta “budhayah” yang artinya budi dan akal. Dalam bahasa latin berasal dari kata “colere” yang artinya mengolah tanah. Kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya.
Menurut Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi kebudayaan adalah semua hasila karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Menurut E. B. Taylor (1871) kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain, serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan manusia sebagai anggota masyarakat.
Dengan demikian kebudayaan mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang sifatnya material, maupun yang non material.
Secara praktisnya kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama. Sistem nilai dan gagasan itu memberikan pola untuk bertingkah laku kepada masyarakatnya, atau dengan kata lain, memberi seperangkat model untuk bertingkah laku.

Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan, diwujudkan dalam 3 sistem kebudayaan, yaitu :
• Sistem ideologi yang meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan untuk sistem sosial dan berupa interpretasi operasional dari sistem nilai dan gagasan utama yang berlaku dalam masyarakat.
• Sistem sosial yang meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat, baik yang terjalin di dalam lingkungan kerabat, maupun yang terjadi pada masyarakat luas serta pemimpin-pemimpinnya.
• Sistem teknologi yang meliputi segala perhatian serta penggunaannya, sesuai dengan nilai dan budaya yang berlaku.

Unsur-Unsur Kebudayaan
Menurut C. Kluckhohn dalam karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada 7 unsur kebudayaan universal, yaitu :
1. Sistem religi (sistem kepercayaan)
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Sistem pengetahuan
4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
5. Sistem teknologi dan peralatan
6. Bahasa, dan
7. Kesenian

Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai 3 wujud, yaitu :
• Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapt dilihat, dan berpusat pada manusia yang menganutnya, dengan kata lain dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
• Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati atau diobservasi.
• Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuaannya.

Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai hasil karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C. Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961), sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut 5 masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat Manusia
2. Hakekat Karya Manusia
3. Hakekat Waktu Manusia
4. Hakekat Alam Manusia
5. Hakekat Hubungan Manusia

Kaitan Manusia Dengan Kebudayaan
Secara sederhana hubungan manusia dengan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia.
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Dengan demikian dapat disimpulkan manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.

Dari sisi lain, hubungan manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat, yang dinyatakan sebagai dialektis, karena terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
1. Eksternalisasi
Yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.
2. Obyektivasi
Yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi, bahkan membentuk perilaku manusia.
3. Internalisasi
Yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing dan teralinasi.

Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan ,
Kebudayaan terlahir dari hasil kreasi manusia , semua kebudayaan terlahir ketika manusia hidup ,
Jika tidak ada manusia mungkin tidak akan ada kebudayaan ,
Atau mungkin hewan atau tumbuhan juga memiliki kebudayaan ?? saya kurang tahu akan hal itu , karena saya belum pernah menjadi hewan atau pun tumbuhan , hehe
Okai , kembali ke topik ,
Menurut saya , kebudayaan itu bisa diartikan sebagai suatu hal yang secara rutin atau terus menerus dilakukan , bisa suatu seni yang bernilai tinggi , karena diciptakan diciptakan dengan kreatif dan menjadikan nya suatu hasil cipta karya yang luar biasa atau mungkin bisa kita sebut juga dengan kesenian , misal nya saja tari wali di bali yang merupakan suatu bagian yang daripada pelaksanaan upacara yadnya , yaitu upacara adat yang biasa diadakan untuk upacara selamatan bayi yang baru lahir , atau yang baru berumur 3 bulan , ataupun juga yang baru berumur bulan, upacara ini juga diadakan untuk upacara perkawinan,
Itu merupakan suatu sebagian kecil kebudayaan yang bernilai tinggi (positif),
Selain itu masih banyak kebudayaan yang lain yang bernilai tinggi , apalagi di Indonesia, di negeri tercinta kita ini banyak sekali suku bangsa, dan bermacam – macam agama yang mengakibatkan beragam nya kebudayaan yang ada di negara kita ini ,
Sebagai bangsa indonesia kita seharus nya bangga akan kekayaan budaya yang ada di negeri ini,
Dengan memanfaatkan segala aspek yang ada , maka kebudayaan tersebut akan mendatangkan keuntungan yang melimpah ruah kepada masyarakat sekitar, masyarakat indonesia pada umum nya.
Sebenarnya setiap hari kita telah menjalankan kebudayaan kita sendiri, jangan salah ,
Secara tidak sadar kita telah melakukan beberapa kebudayaan , baik itu suatu kebudayaan yang baik maupun yang buruk ,
Untuk yang baik dulu aja deh, misal saja kegiatan kita tiap hari yaitu menggosok gigi setiap baru bangun dan sebelum tidur, itu merupakan suatu kebudayaan yang bernilai baik , karena akan memberikan suatu efek yang bagus kepada diri kita, membuang sampah di tempat nya, tertib lalu lintas , dan banyak macam lain nya,
Sedangkan contoh untuk kebudayaan yang buruk , mungkin datang ke kantor atau sekolah suka telat, tidak pernah mengerjakan tugas dengan lengkap, dan banyak juga yang lain nya,
Dan itu semua merupakan kebudayaan, yang di mana setiap tingkah laku kita yang biasa kita kerjakan tiap hari itu akan membudaya pada diri kita, tubuh kita akan terbiasa mengerjakan hal – hal tersebut dan tidak dapat dipungkiri merubah suatu kebiasaan yang telah membudaya sangat lah sulit,
Akan tetapi asal kan ada kemauan dan usaha yang konkret kita akan dapat melakukan kebudayaan sesuai dengan yang kita ingin kan.

  

Kaitan Manusia dan Kebudayaan


Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya ?
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuia dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan.pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.
 Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya.

Sumber
Sumber

0 komentar:

Posting Komentar