Open Source adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu / lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code)yang tersebar dan tersedia bebas . Pola pengembangan ini mengambil model ala bazaar, sehingga pola Open Source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber dari budaya memberi, yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak.
Pola Open Source lahir karena kebebasan berkarya, tanpa intervensi berpikir dan mengungkapkan apa yang diinginkan dengan menggunakan pengetahuan dan produk yang cocok. Kebebasan menjadi pertimbangan utama ketika dilepas ke publik. Komunitas yang lain mendapat kebebasan untuk belajar, mengutak-ngatik, merevisi ulang, membenarkan ataupun bahkan menyalahkan, tetapi kebebasan ini juga datang bersama dengan tanggung jawab, bukan bebas tanpa tanggung jawab.
Open Source adalah sebuah sistem baru dalam mendistribusikan software kepada pengguna dengan memberikan program dan source code nya secara gratis! Bahkan pengguna dapat mempelajari dan melakukan modifikasi untuk membuat software tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka. Richard M. Stallman,pendiri Free Software Foundation -sebuah organisasi yang mendukung Open Source,mengeluarkan sebuah lisensi software untuk Open Source yang dinamakan GPL (GNU Public License). Lisensi inilah yang saat ini paling banyak digunakan untuk mendistribusikan software Open Source. Selain GPL, masih banyak lisensi software lainnya yang dikembangkan oleh komunitas Open Source.
Berikut adalah keuntungan software Open Source:
Sisi pengguna:
* Gratis
* Pengguna dapat terlibat dalam pengembangan program karena memiliki
* source code nya
* Respon yang baik dari pemakai sehingga bug dapat ditemukan dan
* diperbaiki dengan lebih cepat.
Sisi developer:
* Seluruh komunitas mau dan dapat membantu untuk membuat software anda
* menjadi lebih baik
* Tidak ada biaya iklan dan perawatan program
* Sebagai sarana untuk memperkenalkan konsep anda
Linux adalah sebuah contoh yang bagus. Banyak sistem operasi yang berusaha meniru kisah sukses Linux, tetapi Linux tetap yang paling sukses hingga saat ini. Aspek positif dari Open Source adalah penerimaan yang luas untuk software yang benar-benar bagus. Tetapi keuntungan tersebut tidak cukup,terutama untuk orang yang memang bekerja dengan membuat program (programmer), mereka membutuhkan uang untuk melanjutkan pengembangan software mereka (dan untuk makan tentunya).
Mungkin beberapa dari pembaca berpikir, ini gila, jika kita membagi-bagikan software kita dengan gratis, bagaimana kita dapat bertahan? Bagaimana kita dapat menghasilkan uang?Tapi tunggu,ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghasilkan uang dari ekonomi Open Source ini. Tapi penting untuk diketahui bahwa hanya software yang memang bagus yang dapat bertahan dan menghasilkan uang, program yang jelek tidak dapat bertahan (kecuali anda memaksa orang-orang untuk membelinya!). Berikut adalah beberapa diantaranya:
* Jual program dan source code dan manual book dalam sebuah box, program
* tersebut gratis jika pengguna mau mendownloadnya sendiri, tetapi
* pengguna harus membayar untuk mendapatkan produk komersialnya.
* Jual program tambahan yang memanfaatkan teknik tingkat tinggi program
* Open Source anda.
* Jual dukungan teknis untuk membantu pengguna menggunakan produk
* tersebut.
* Jual jasa untuk customize program sesuai dengan kebutuhan pengguna.
* Sisipan iklan pada software.
* Mencari sponsorship dari perusahaan yang berhubungan dengan software
* yang dibuat.
Itu adalah sebagian kecil contoh tentang bagaimana menghasilkan uang dari software Open Source, seperti yang dapat anda bayangkan,Open Source tidak hanya menguntungkan pengguna, tetapi juga menguntungkan bagi developer.
Saya rasa ini adalah solusi win-win.
Konsep dan definisi
Pada intinya konsep sumber terbuka adalah membuka “kode sumber” dari sebuah perangkat lunak. Konsep ini terasa aneh pada awalnya dikarenakan kode sumber merupakan kunci dari sebuah perangkat lunak. Dengan diketahui logika yang ada di kode sumber, maka orang lain semestinya dapat membuat perangkat lunak yang sama fungsinya. Sumber terbuka hanya sebatas itu. Artinya, dia tidak harus gratis.
Pergerakan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka saat ini membagi pergerakannya dengan pandangan dan tujuan yang berbeda. Sumber terbuka adalah pengembangan secara metodelogi, perangkat lunak tidak bebas adalah solusi suboptimal. Bagi pergerakan perangkat lunak bebas, perangkat lunak tidak bebas adalah masalahsosial dan perangkat lunak bebas adalah solusi Aplikasi yang Anda submit di sini, tidak harus sepenuhnya opensource, tapi setidaknya adalah aplikasi yang FREE, bebas dipakai oleh yang menggunakannya dan benar-benar unlimited. Bukan aplikasi yang dibatasi oleh waktu ataupun fungsi
Perlu proses dan waktu
Mempelajari dan menggunakan sesuatu yang baru memang tidak semudah membalik telapak tangan. Perlu proses dan waktu untuk belajar. Begitu pula dengan penggunaan aplikasi open-source dikalangan pendidikan. Para pengajar yang telah menguasai aplikasi professional yang berbayar perlu kembali mempelajari dan membiasakan diri dalam menggunakan aplikasi-open source sebagai alternatif sewaktu mengajar.
Kendala dan masalah yang dihadapi bisa saja tetap ada misalnya kemampuan dan fsilitas dari aplikasi open-source belum sebanding dengan yang dimiliki oleh aplikasi berbayar yang biasa digunakan. Namun sebagai perangkat lunak yang lahir dari komunitas pengembang opan-source di seluruh dunia kemampuan, perbaikan, dan fasilitas yang ada akan terus bertambah. Bukan tidak mungkin kemampuannya akan mengalahkan software komersil yang ada. Ya kita tunggu saja perkembangannya. Semoga aplikasi open-source dapat menjadi alternatif dalam pemakaian software yang legal di kalangan pendidikan.
Saat ini ada tiga jenis software legal, yaitu Proprietary Software, Open Source Software dan Free software. Contoh Proprietary Software adalah Microsoft Windows, Corel Draw, Adobe Photoshop. Contoh Open Source Software (OSS) adalah Linux Ubuntu, Inkscape, Gimp. Sedangkan contoh Free Software adalah Winamp, Yahoo! Messenger, AVG.
Proprietary Software
– Lisensi berbayar
– Jumlah user terbatas sesuai lisensi
– Aplikasi tidak boleh digandakan
– Kode sumber program tertutup, tidak dapat diketahui
– Support ditangani oleh perusahaan pembuat
Open Source Software
– Lisensi gratis, meskipun ada yang berbayar biasanya tidak semahal Proprietary Software
– Jumlah user tak terbatas
– Aplikasi dapat digandakan
– Kode sumber program terbuka, isinya dapat dilihat, dipelajari, dimodifikasi.
– Support ditangani oleh perusahaan atau komunitas
Kelemahan Proprietary Software
– Harga lisensi mahal, bahkan terkadang dapat melampaui harga komputer itu sendiri.
– Beda versi terkadang juga beda lisensi sehingga harus mengeluarkan biaya lagi.
– Kode sumber program tertutup sehingga memungkinkan adanya trojan dalam program.
– Tidak dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan
– Jika pembuat software bangkrut, maka nasib layanan tidak jelas.
Kelemahan OSS
– Kompabilitas hardware tidak terjamin (terutama pada sistem operasi)
– Interface terkadang tidak user friendly
– Masih terus dalam pengembangan dan penyempurnaan
Proprietary Software biasanya menjadi pilihan bagi orang/perusahaan yang memiliki uang dan menghendaki jaminan kualitas produk. Sedangkan OSS menjadi pilihan bagi orang/perusahaan yang memiliki anggaran terbatas, hemat, dan ingin melakukan modifikasi sesuai dengan kebutuhannya.
Penggunaan Proprietary Software memiliki dampak buruk bagi masyarakat Indonesia dibandingkan dengan penggunaan OSS, beberapa diantaranya yaitu :
– Sebagian besar perusahaan pembuat Proprietary Software berasal dari luar negeri, sehingga biaya lisensi merupakan pendapatan bagi negara asing.
– Ketergantungan pada produk tertentu, menjadi suatu alat tekan bagi pihak asing dalam bidang politik atau ekonomi.
– Alokasi biaya habis untuk biaya lisensi yang mahal, padahal dengan menggunakan OSS, biaya lisensi dapat dialokasikan pada biaya lainnya seperti pembelian hardware baru, pelatihan, maupun pengembangan software itu sendiri.
Selain hal diatas, kesenjangan antara daya beli masyarakat dengan mahalnya biaya lisensi menyebabkan masyarakat lebih memilih menggunakan software bajakan yang melanggar hukum seperti keadaan saat ini.
MANFAAT OPEN SOURCE BAGI INDONESIA
Open source tidak hanya bermanfaat bagi negara-negara maju namun justru ia dapat memberikan manfaat yang jauh lebih besar bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, karena umumnya program-program open source tersedia dengan biaya yang relatif jauh lebih murah dibandingkan program-program closed source dan lebih handal, sehingga akan mampu menghemat devisa yang ke luar. Secara khusus, open source pun memberikan manfaat bagi dunia pendidikan, bisnis dan pemerintahan.
Bagi Dunia Pendidikan
Dengan adanya open source maka pelajar, mahasiswa ataupun pendidik tidak lagi mempelajari sesuatu secara teoritis namun mereka pun dapat mempraktikkannya. Sebagai contoh dalam bidang ilmu komputer, pada saat mempelajari mata kuliah Sistem Operasi, maka mahasiswa dan dosen dapat secara bersama-sama mempelajarinya dengan cara mengupas secara tuntas Sistem Operasi GNU/Linux ataupun sistem operasi open source lainnya, sehingga mahasiswa dan dosen tidak hanya tahu teori, namun juga tahu penerapannya dalam dunia nyata. Kemudian dengan menginstalasi sistem operasi open source, misalnya GNU/Linux, seseorang umumnya telah memperoleh aplikasi-aplikasi yang cukup lengkap, sehingga ia tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk membelinya.
Permasalahan Open Source
Pengembangan software berbasiskan open source selain memberikan beberapa buah keuntungan sebagaimana yang telah disebutkan di bagian terdahulu artikel juga memiliki beberapa permasalahan sebagai berikut :
Dengan banyaknya orang yang terlibat dalam pembuatan proyek software tidak menjamin bahwa proyek akan selesai dengan lebih cepat. Ada kemungkinan proyek bahkan tidak dapat terlaksana. Hal ini disebabkan dengan semakin banyaknya orang maka perbedaan akan sering terjadi, oleh karena itu diperlukan seorang pemimpin yang mampu bekerja sama dengan rekan-rekannya yang lain untuk membuat suatu arahan yang jelas tentang proyek.
Menurut Alan Cox dalam papernya “Cathedrals, Bazaars and the Town Council” [Ala98], permasalahan akan muncul ketika tibanya banyak orang yang tidak paham dan mereka mulai mengemukakan opininya, bukan memberikan kodenya. Mereka berdebat tentang hal-hal yang tidak berguna. Hal ini tentu saja akan sangat merugikan karena perdebatan tersebut tidak akan menghasilkan apa-apa.
Konflik di antara para pengembang. Terkadang dalam model open source sebagaimana juga terjadi dalam model pengembangan ilmiah, terjadi konflik antara para pengembang. Hal ini dapat terjadi bila satu atau beberapa pengembang merasa tidak puas dengan pengembang lainnya, baik dalam hal pencapaian ataupun masalah-masalah teknis dalam proyek yang sedang mereka kerjakan. Bilamana hal ini telah terjadi dapat mengakibatkan tertundanya proyek yang sedang mereka kerjakan, bahkan tidak tertutup kemungkinan proyek tersebut menjadi gagal.
PENGEMBANGAN SOFTWARE BERBASIS OPEN SOURCE DI INDONESIA
Gerakan Open Source ini perlu dicermati oleh masyarakat Indonesia, utamanya masyarakat Teknologi Informasi (TI). Bahkan bila perlu, masyarakat TI Indonesia ikut serta dalam gerakan open source ini, karena gerakan ini akan semakin berkembang di masa mendatang. Dengan ikut serta dalam gerakan open source ini, akan diperoleh beberapa manfaat sebagai berikut :
Menghemat devisa negara yang dikeluarkan untuk membeli software. Dengan adanya software yang berbasiskan open source, maka organisasi yang memerlukan software tertentu dapat memperoleh software tersebut secara murah, dan bila belum tersedia maka dapat meminta para programer baik yang ada di dalam negeri maupun luar negeri untuk mengembangkannya dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan membeli software proprietary.
Menciptakan lapangan kerja. Dengan memanfaatkan software-software berbasiskan open source, oleh karena biaya untuk memperolehnya relatif murah, maka akan berkembang para penyedia jasa pelayanan customer support untuk software-software tertentu ataupun jasa pelayanan pengintegrasian software open source ke dalam organisasi, dan masih banyak lagi kemungkinan pekerjaan yang akan tercipta. Terciptanya peluang-peluang ini akan sangat membantu dalam mengatasi masalah pengangguran di Indonesia saat ini dan masa mendatang.
HAL-HAL YANG DAPAT MENJADI PENGHAMBAT
Hukum dan keamanan
Saat ini situasi keamanan di Indonesia sangat tidak dapat diduga. Hal ini tentu saja akan mengganggu tidak saja pengembangan proyek-proyek open source, namun kegiatan-kegiatan lainnya. Keadaan ini semakin diperparah dengan aturan-aturan hukum yang tidak berjalan serta tidak dihargainya para aparat penegak hukum, misalnya belum ditegakkannya hukum bagi Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI). Kesemuanya ini akan menghambat perkembangan open source, karena dengan mudah dan murahnya orang memperoleh software-software proprietary maka software-software open source tidak akan diterima oleh masyarakat umum.
Sulitnya memperoleh software-software open source
Distribusi software-software open source umumnya dilakukan melalui Internet. Akan tetapi karena koneksi Internet yang ada di Indonesia masih sangat memprihatinkan, maka tidak semua orang memiliki akses terhadap Internet dan bila pun memiliki akses, reliabilitas-nya sangat rendah, sehingga akan sangat sulit untuk mengambil (men-download), software-software yang berukuran besar, misalnya aplikasi StarOffice 5.1 berukuran kurang lebih 50MB. Bila software-software tersebut tersedia di para pedagang, umumnya merupakan software-software distribusi Sistem Operasi yang terkenal, misalnya RedHat Linux, SuSe Linux, sehingga untuk mereka yang memiliki kebutuhan yang berbeda akan timbul masalah.
Open Office.org
Open Office.org merupakan perangkat lunak yang termasuk open sorce kare siapapun dapat mengaksess kode sumbernya dan dapat merubah kode sumbernya. OpenOficce.org bisa digunakan dengan sistem operasi windows dan linux
Sumber :
https://henndra.wordpress.com/2014/04/15/kenapa-dianjurkan-menggunakan-software-open-source-dalam-membuat-aplikasi/
Sumber :
https://henndra.wordpress.com/2014/04/15/kenapa-dianjurkan-menggunakan-software-open-source-dalam-membuat-aplikasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar